Hujan Deras Akibatkan Banjir 5 Orang Tewas di Sumbar

Padang, Sumatera Barat – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sumatera Barat sejak Senin malam, 7 April 2025, menyebabkan banjir bandang di beberapa kabupaten dan kota. Akibatnya, 5 orang dilaporkan tewas dan ratusan rumah terendam. Bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan kerugian material yang signifikan.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, wilayah yang paling parah terdampak banjir adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang. Di Pesisir Selatan, banjir bandang menerjang Nagari Tarusan dan Nagari Sungai Pisang, menyebabkan 3 orang tewas dan puluhan rumah rusak.

“Banjir bandang terjadi akibat luapan Sungai Batang Tarusan dan Sungai Batang Sungai Pisang. Hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam menyebabkan debit air sungai meningkat drastis,” ujar Bapak Junaidi, Kepala BPBD Sumatera Barat, dalam konferensi pers di Padang pada hari Selasa, 8 April 2025.

Di Padang Pariaman, banjir merendam beberapa kecamatan, termasuk Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Lubuk Alung. Dua orang dilaporkan tewas akibat hanyut terbawa arus banjir. Sementara itu, di Kota Padang, banjir menyebabkan genangan air di beberapa kawasan, seperti kawasan Lubuk Begalung dan kawasan Kuranji.

“Kami telah mengerahkan tim gabungan untuk melakukan evakuasi warga dan memberikan bantuan logistik. Kami juga mendirikan posko pengungsian di beberapa lokasi,” kata Bapak Junaidi.

Pihak kepolisian dari Polda Sumatera Barat juga turut membantu dalam penanganan bencana ini. Mereka mengerahkan personel untuk membantu evakuasi warga dan mengatur lalu lintas di jalan-jalan yang terendam banjir.

“Kami telah menempatkan personel di lokasi-lokasi rawan banjir untuk membantu evakuasi dan mengatur lalu lintas. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas,” ujar Kombes Pol. Dwi Sulistyawan, Kabid Humas Polda Sumatera Barat.

Banjir ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, seperti jembatan dan jalan. Beberapa jembatan dilaporkan putus, sehingga mengganggu akses transportasi antar daerah. Kerugian material akibat banjir ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Mereka juga telah meminta bantuan dari pemerintah pusat untuk menangani bencana ini.

“Kami telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Kami juga telah meminta bantuan dari pemerintah pusat untuk menangani bencana ini,” ujar Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah.

BMKG memprediksi bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi di wilayah Sumatera Barat dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari pihak berwenang.